May 19, 2023
loading

Selingkuh, Hindari dan Atasi Agar Kesehatan Jiwa Tetap Baik

Posted by    admin

Selingkuh di sana sini, saat ini ramai sekali berita tentang perselingkuhan yang kita baca, dengar, saksikan atau mungkin alami. Berita tentang perselingkuhan dapat membuat seseorang, pasangan dan banyak keluarga tersentak dan merasa 'insecure', cemas dan memberikan konsekuensi negatif pada hubungan, relasi dan kehidupan sehari. Di dalam praktik sehari hari sebagai psikiater, banyak juga kasus kasus masalah rumah tangga, pasangan dan keluarga yang ditandai dengan adanya perselingkuhan. Seperti kepanjangan dari SELINGKUH yaitu Selingan Indah Bikin Keluarga Runtuh, banyak sekali akibat yang ditimbulkan akibat sebuah perselingkuhan yaitu: Konflik dalam keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, masalah anak, dan masalah/gangguan kejiwaan.

 

Cinta adalah bentuk perasaan yang paling kuat sehingga pengkhianatan terhadap cinta menimbulkan luka yang paling dalam, rasa tidak bernilai, terhina, tergantikan, tidak berharga, tidak bernilai, perasaan rendah, kecewa, marah  dll

 

Selingkuh bukan hanya terjadi pada artis, publik figur tapi terjadi juga di dunia nyata, pada orang yang biasa biasa, pada kita dan pasangan kita.

Awalnya bersatu atas nama CINTA tapi kala cinta lain menyapa hati jadi TERGODA.

Semua orang bisa mengatakan CINTA tapi belum tentu semua bisa benar benar SETIA. Perselingkuhan bisa terjadi pada semua pasangan baik yang masih pacaran, tunangan, pasangan muda maupun pasangan tua.

 

Faktor - Faktor penyebab seseorang selingkuh :

 

1. Jatuh Cinta Lagi

 

Rasa suka, simpati, senang pada seseorang akan selalu hadir dalam kehidupan kita. Tapi saat jatuh cinta pada seseorang yg kemudian dibungkus dengan romantisme sesaat dan melupakan komitmen pada pasangan di situlah risiko perselingkuhan dapat terjadi

 

2. Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi

 

Setiap orang punya kebutuhan baik fisik, psikologis,  seksual, dan emosional saat menjalin relasi dengan seorang pasangan. Merasa bahwa kebutuhannya tidak terpenuhi oleh pasangan seringkali memotivasi seseorang untuk selingkuh. Wanita selingkuh karena kesepian, butuh perhatian sementara laki laki selingkuh karena kurang merasa dihargai dan dihormati. Banyak juga laki laki yang selingkuh saat istrinya sedang mengandung karena merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi.

 

3. Hilangnya kedekatan/keintiman dengan pasangan

 

Bukan hanya kedekatan fisik tapi juga keintiman emosional, phubbing (phone snubbing) yaitu kondisi saat seseorang yg diajak bicara mengabaikan dengan hanya fokus pada gadgetnya membuat pasangannya merasa diabaikan. Dulu waktu pacaran dan masa pernikahan awal sering bersama, berpegangan tangan, berkata kata mesra dan romantis tapi setelah menikah semua berubah tidak lagi seperti sebelumnya. "Suffering in silence", memendam perasaan tidak nyaman karena takut bikin pasangan nggak enak, nggak fokus kerja dan khawatir respon negatif pasangan, malah jadi memendam perasaan yg nggak enak dan kemudian bertemu dengan 'orang lain' yang seolah olah lebih perhatian dan mengisi kembali tangki emosi yang kosong. Mungkin dia pergi ke lain hati karena kamu sudah kurang peduli, mungkin dia berpaling ke orang lain karena ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi.

 

4. Aktivitas di Media Sosial yang berlebihan

 

Banyak kasus perselingkuhan dimulai dengan pertemanan di dunia maya. Risiko perselingkuhan meningkat bila aktivitas di media sosial tidak dibatasi, mulai tertarik, menuliskan kata kata mesra yg rahasia, kirim emoticon, stiker yang mengundang persepsi lain,  dibaca berulang ulang, hapus chat, berbohong dan berlanjutlah pada perselingkuhan. Mulai berkenalan dan tertarik dengan orang baru di dunia maya atau media sosial akan membuka peluang untuk selingkuh. Termasuk juga CLBK (cinta lama bersemi kembali) sering terjadi lewat media sosial.

 

5. Situasi dan Kesempatan

 

Adanya situasi tertentu yang memancing kesempatan untuk melakukan selingkuh juga perlu diperhatikan. Kegiatan bersama hanya berdua untuk waktu yang lama dan godaan dari perempuan/laki laki lain yang datang berulang dapat meningkatkan risiko untuk melakukan perselingkuhan.

 

6. Dorongan Seksual

 

Pada beberapa orang dapat terjadi dorongan seksual yang berlebihan seperti penggunaan narkoba yang bersifat stimulan seperti ekstasi, shabu shabu, alkohol, ganja, dll. Gangguan kejiwaan yang dapat meningkatkan hasrat seksual yang tinggi seperti episode manik pada gangguan Bipolar juga dapat meningkatkan risiko selingkuh. Beberapa cedera kepala dan infeksi otak yang memicu pusat seksual di otak juga dapat terjadi.

 

7. Harga Diri Rendah

 

Seseorang yang merasa harga dirinya rendah di depan pasangan cenderung akan mencari orang lain yang membuat dia merasa lebih hebat, berarti, berharga dan superior. Apalagi apabila pasangan barunya tersebut memberikan suatu hal positif dalam hidupnya seperti dukungan, perhatian dan hal lain yang membuat harga dirinya meningkat.

 

Tips Mencegah Perselingkuhan

 

??Perkuat komitmen dalam pernikahan dengan terus menjalin kebersamaan yang positif, saling menghargai, makin mencintai, menerima kelebihan dan kekurangan pasangan dan selalu mencari solusi bersama untuk setiap permasalahan yang muncul. Selalu mengingat janji awal saat pernikahan dan terus bertumbuh dalam menjalin relasi yang sehat.

 

?? Kenali BAHASA KASIH pasangan dan berusaha untuk mempraktekkannya dalam keseharian. Ada 5 bahasa kasih yaitu :

1. Kata kata pujian

2. Waktu yang berkualitas

3. Hadiah

4. Pelayanan

5. Sentuhan fisik

 

?? Hindari hal-hal yang dapat menjadi kesempatan untuk berhubungan dengan orang lain seperti kebersamaan yang berlebihan dengan orang lain, tidak merespon kata kata atau perilaku seduktif dari orang lain dan membicarakannya dengan pasangan bila ada yang demikian.

 

?? Jalin terus keintiman dan kemesraan dengan pasangan, tidak harus PDA (public display affection) TAPI coba  luangkan waktu untuk  "Pacaran" meski sudah punya anak, cucu, bicara lagi dari hati ke hati, ngobrolin hal yg nggak penting, yg penting ngobrol. Jangan juga lupakan sentuhan fisik, kadang sebuah pelukan dapat menyelamatkan sebuah perkawinan.

 

Kalau kau benar-benar sayang padaku

Kalau kau benar-benar cinta

Tak perlu kau katakan semua itu

Cukup tingkah laku

 

Sekarang apalah artinya cinta

Kalau hanya di bibir saja

Cinta itu bukanlah main-mainan

Tapi pengorbanan

 

Semua bisa bilang sayang

Semua bisa bilang

Apalah artinya cinta

Tanpa kenyataan

 

Cinta tidak hanya berawal dari tatapan mata dan buaian kata kata tapi juga KOMITMEN bersama. Selingkuh bukan solusi tapi sebuah selingan yang berisiko membuat hancurnya sebuah relasi.

 

Salam SEJI-GO

(Sehat Jiwa Bersama Lahargo)

 

dr.Lahargo Kembaren,SpKJ

Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS.Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :