May 31, 2023
loading

Kejang (Epilepsi ) dan Perilaku Agresi

Posted by    admin

Kejang (Epilepsi ) dan Perilaku Agresi

Agresi adalah perilaku menyerang dengan tujuan melukai pihak lain (Dollard et al 1939)

Perilaku agresi merupakan masalah kejiwaan yang sering ditemukan pada penderita Epilepsi (Kligman and Goldberg, 1975; van Elst et al., 2000; Sumer et al., 2007).

Perilaku agresi dapat terjadi pada berbagai gangguan jiwa, seperti Skizofrenia, Bipolar, dan Depresi, Selain itu, DSM-5 menyebutkan bahwa perilaku agresi dapat disebabkan gangguan impuls, gangguan konduksi (anak dan remaja) atau pada gangguan kepribadian antisosial (American Psychiatric Association, 2013).

Penggunaan obat kejang ternyata kadang menunjukkan efek samping gangguan perilaku seperti depresi, perilaku menyimpang, dan agresi itu sendiri gangguan perilaku lebih banyak terjadi pada mereka yang menderita epilepsi dibandingkan mereka yang tidak sebanyak 20-30 % timbul gangguan mood dan cemas dan sebanyak 2%-7% timbul gangguan psikosis (halusinasi dan waham)

Agresi sendiri bisa meningkat menjadi :

> gelisah (agitasi)
> marah (anger)
> agresif (hostile)
> impulsif (impulsive)
> mudah jengkel (iritable)

Pada Epilepsi, perilaku agresi bisa datang saat :

> sebelum kejang (preiktal) :
biasanya bingung atau psikosis

> di antara kejang (interiktal)

> sesudah kejang (postiktal) :
sering bentuknya perilaku agresi


Bagian otak yang berhubungan dengan kejang dan agresi :

> Lobus Temporalis dan Hipokampus
Kejang Lobus Temporalis merupakan epilepsi yang cukup sering terjadi. kejang pada bagian ini membuat perubahan pada mood dan terjadi agresivitas yang meningkat

> Amigdala
kejang pada bagian ini juga akan menimbulkan perilaku agresi

> Lobus frontalis
Kejang Lobus Frontalis menunjukkan peningkatan agresi disertai kekerasan

> Hipotalamus
Kejang pada bagian ini menunjukkan agresi, dan pada gangguan kepribadian antisosial dan gangguan kepribadian ambang juga ada gangguan pada hipotalamus

> GABA, Glutamat, Serotonin,
Dopamine zat zat ini dilaporkan memiliki pengaruh pada kejang dan agresi, walau masih banyak perbedaan pendapat


Bagaimana mengobatinya ?

> Mengatasi kejang dengan obat antikejang
> Mengatasi agresi yang terjadi dengan obat saraf dan jiwa
> Bila gelisah atau kejang tidak tertangani —> rawat inap untuk diobservasi lebih lanjut

Salam sehat jiwa !

  • Share to :