Jangan Abaikan Halusinasi!

Berita mengejutkan baru-baru ini tentang seorang anak berusia 14 tahun yang melakukan penikaman terhadap anggota keluarganya menunjukkan pentingnya memahami halusinasi. Dari berita tersebut, diketahui bahwa anak ini mendengar bisikan yang menyuruhnya melakukan tindakan tersebut.

Bisikan tanpa sumber dikenal sebagai halusinasi, gejala gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan persepsi pancaindra tanpa stimulus. Hal ini menunjukkan adanya gangguan psikosis, kondisi di mana seseorang sulit membedakan mana yang nyata dan tidak.

Gejala Psikosis:

- Halusinasi: mendengar bisikan, melihat bayangan, atau merasa ada sesuatu yang tidak nyata.
- Delusi: keyakinan salah, seperti merasa diancam, memiliki kekuatan besar, atau diawasi.
- Gangguan perilaku: menarik diri, gangguan tidur, atau sulit melakukan tugas.
- Perubahan mood: cemas, sedih, atau khawatir berlebihan.
- Gangguan pikiran: sulit konsentrasi atau sering melamun.
- Gangguan bicara: bicara tidak nyambung atau berulang.

Penyebab Psikosis:
- Genetik, stres berat, penggunaan narkoba, benturan kepala, atau perubahan hormon.
- Faktor lainnya seperti konflik tak terselesaikan dan kelelahan fisik atau mental.

Fakta tentang Psikosis:
- Bukan sesuatu yang dibuat-buat atau disebabkan pola asuh buruk.
- Bukan kelemahan, melainkan gangguan medis yang dapat diobati.
- Bukan akhir dari segalanya; psikosis dapat dipulihkan.

Apa yang dapat dilakukan keluarga:
- Dengarkan dan berikan perhatian.
- Kurangi stres yang dialami penderita.
- Segera konsultasikan ke psikiater untuk pengobatan tepat.
- Dukung dengan pola hidup sehat: makan bergizi, olahraga, dan tidur cukup.

Penanganan Psikosis:
- Obat antipsikotik, psikoterapi, rehabilitasi psikososial, dan terapi stimulasi.

Jangan abaikan halusinasi karena itu gejala gangguan jiwa!

Bagikan Postingan Ini: