BOGOR - Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) RS Marzoeki Mahdi menyelenggarakan webinar dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Selasa (10/09/2024). Tema global dari Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pada tahun 2024-2026 adalah “Changing the Narrative on Suicide” dengan slogan “Start the Conversation”. Mengubah narasi tentang bunuh diri berarti mengubah cara kita memandang masalah yang kompleks ini dan beralih dari tradisi diam dan penuh stigma menjadi lebih terbuka, saling mengerti, dan saling mendukung.
Sejalan dengan tema tersebut, saat memberikan pidato utama, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengemukakan pentingnya membuka diskusi dan percakapan mengenai kondisi kesehatan mental daripada menyembunyikannya. Kesehatan mental harus menjadi topik percakapan yang umum di lingkungan keluarga dan komunitas, sehingga seseorang dapat menceritakan masalahnya dan dapat meminta bantuan tanpa harus merasa takut dihakimi.
“Kisah tentang bunuh diri sering kali dibalut dalam keheningan, rasa malu, dan ketakutan. Narasi ini telah menjebak begitu banyak orang, mencegah mereka mencari bantuan yang sangat mereka butuhkan. Daripada melihat bunuh diri sebagai sesuatu yang tabu, mari kita gunakan media sosial untuk membicarakannya secara terbuka dan penuh empati,” ujarnya.
Menyikapi perkembangan teknologi yang semakin pesat, Budi juga menambahkan bahwa media sosial bisa menjadi ruang bagi orang untuk menceritakan masalah dan menemukan dukungan.
“Sudah saatnya kita menggunakan platform ini tidak hanya untuk terkoneksi, tetapi juga agar kita saling peduli. Kita hidup di era di mana cerita dibagikan setiap detik, baik melalui video, cuitan, foto, maupun pesan lainnya,” imbuhnya.
Narasi yang harus disebarkan saat ini adalah: tidak masalah jika seseorang sedang tidak baik-baik saja, dan tidak masalah jika seseorang mencari bantuan dari orang lain.
“It’s OK not to be OK, and it’s OK to ask for help. Mari kita ubah narasi bunuh diri hari ini. Saya meminta Anda untuk membagikannya di media sosial dan mengirimkan pesan ini ke seluruh dunia bahwa hidup ini harus terus kita jalani,” pungkasnya.
Webinar ini diikuti oleh lebih dari 180 peserta yang terdiri dari akademisi dan tenaga kesehatan di bidang kesehatan jiwa di seluruh Indonesia. (Humas/R)